Panduan ini akan memandu Anda melalui langkah-langkah untuk mengidentifikasi dimensi yang benar dan mengeksplorasi faktor-faktor penting seperti ketebalan flensa, kelas tekanan, dan dimensi flensa ANSI yang sesuai.
Flensa slip-on banyak digunakan dalam sistem perpipaan di berbagai industri. Flensa ini fleksibel, terjangkau, dan mudah dipasang.
Flensa slip-on dirancang agar pas di atas pipa, tidak seperti jenis flensa lain yang dipasang langsung. Dengan mengelas bagian dalam dan luar flensa, Anda menciptakan sambungan yang aman dan antibocor. Desain ini membuatnya ideal untuk aplikasi bertekanan rendah.
Salah satu keuntungan utama flensa slip-on adalah kemudahan penyelarasannya selama pemasangan. Karena pipa meluncur ke dalam flensa, pemosisian yang tepat lebih mudah dibandingkan dengan jenis flensa lainnya. Fleksibilitas ini, dikombinasikan dengan biaya yang lebih rendah, menjadikannya pilihan yang menarik bagi banyak industri. Contohnya adalah HVAC, pengolahan air, dan proses kimia.
Namun, meskipun flens slip-on menawarkan manfaat yang signifikan, menentukan dimensi flens slip-on yang tepat adalah hal yang sangat penting. Hal ini untuk memastikan integritas sistem perpipaan. Jika dimensi tidak dipilih secara akurat, Anda berisiko mengalami kebocoran, kegagalan sambungan, dan waktu henti yang mahal.
Saat memilih dimensi flens slip-on yang tepat, penting untuk mempertimbangkan beberapa faktor, termasuk ukuran pipa, peringkat tekanan, dan persyaratan sistem. Berikut adalah pendekatan langkah demi langkah untuk memastikan pemilihan flens yang akurat.
Langkah pertama adalah mengidentifikasi ukuran pipa nominal (NPS). Ini mengacu pada diameter pipa yang akan disambungkan dengan flens. Ukuran NPS distandarisasi dan berkisar dari 1/2” hingga 24” untuk sebagian besar flens slip-on. Pastikan dimensi flens slip-on sesuai dengan diameter luar pipa untuk menjamin kesesuaian yang tepat.
Lihat tabel kami di bawah ini untuk referensi umum tentang NPS flensa slip-on:
NPS | Diameter Luar | Jumlah Lubang | Diameter Wajah Terangkat | Ketebalan |
½ | 3.50 | 4 | 1.38 | 0.44 |
¾ | 3.88 | 4 | 1.69 | 0.50 |
1 | 4.25 | 4 | 2.00 | 0.56 |
1 ¼ | 4.63 | 4 | 2.50 | 0.63 |
1 ½ | 5.00 | 4 | 2.88 | 0.69 |
2 | 6.00 | 4 | 3.63 | 0.75 |
2 ½ | 7.00 | 4 | 4.13 | 0.88 |
3 | 7.50 | 4 | 5.00 | 0.94 |
3 ½ | 8.50 | 8 | 5.50 | 0.94 |
4 | 9 | 8 | 6.19 | 0.94 |
5 | 10 | 8 | 7.31 | 0.94 |
6 | 11.00 | 8 | 8.50 | 1.00 |
8 | 13.50 | 8 | 10.63 | 1.13 |
10 | 16.00 | 12 | 12.75 | 1.19 |
12 | 19.00 | 12 | 15.00 | 1.25 |
14 | 21.00 | 12 | 16.25 | 1.38 |
16 | 23.50 | 16 | 18.50 | 1.44 |
18 | 25.00 | 16 | 21.00 | 1.56 |
20 | 27.50 | 20 | 23.00 | 1.69 |
22 | 29.50 | 20 | 25.25 | 1.81 |
24 | 32.00 | 20 | 27.25 | 1.88 |
Flensa dikategorikan berdasarkan kemampuannya dalam menahan tekanan, yang umumnya disebut sebagai kelas tekanan atau peringkat tekanan. Peringkat ini ditetapkan oleh ASME (American Society of Mechanical Engineers).
Kelas tekanan yang paling banyak digunakan adalah 150, 300, 600, dan 900, tetapi untuk aplikasi yang lebih berat, kelas ini diperluas hingga Kelas 1500 dan 2500.
Kelas tekanan suatu flensa menandakan tekanan maksimum yang diizinkan yang dapat ditahan flensa dengan aman pada suhu tertentu.
Misalnya, flensa Kelas 150 dirancang untuk sistem bertekanan rendah, sedangkan flensa Kelas 300 dinilai mampu menangani tekanan yang lebih tinggi, artinya flensa ini dibuat lebih tebal dan lebih berat untuk menahan kondisi yang lebih berat. Secara khusus, flensa Kelas 300 dapat menangani tekanan 300 psi (20,6 bar) dengan aman pada suhu terukurnya.
Flensa slip-on mengikuti dimensi standar yang ditetapkan oleh ANSI (American National Standards Institute). Standar ini, khususnya dimensi flensa ANSI, memastikan kompatibilitas di berbagai sistem dan produsen.
Untuk menentukan dimensi flensa ANSI yang benar untuk proyek Anda, rujuk standar seperti ASME B16.5. Standar ini menguraikan spesifikasi untuk flensa dan fitting pipa. Standar ini akan memberikan pengukuran terperinci untuk berbagai aspek flensa, seperti:
Ketebalan flens merupakan salah satu dimensi terpenting saat memilih flens slip-on. Flensa yang lebih tebal diperlukan untuk sistem yang beroperasi di bawah tekanan tinggi guna mencegah keretakan atau lengkungan.
Misalnya, flensa NPS 4” Kelas 150 mungkin memiliki ketebalan 1 inci, sedangkan flensa Kelas 600 dengan ukuran yang sama mungkin memiliki ketebalan 1,8 inci.
Memastikan ketebalan yang tepat sangat penting untuk menjaga ketahanan dan keamanan sistem perpipaan Anda. Flensa yang terlalu tipis dapat tertekuk karena tekanan, sedangkan flensa yang terlalu tebal dapat meningkatkan biaya tanpa manfaat tambahan.
Pemilihan material yang tepat untuk flensa slip-on sangat penting untuk memastikan kesesuaian dengan kondisi pengoperasian sistem. Material yang paling umum digunakan untuk flensa ini meliputi:
Material yang dipilih akan memengaruhi spesifikasi flens slip-on secara signifikan. Material tersebut harus dipilih berdasarkan faktor-faktor seperti suhu, tekanan, dan kompatibilitas kimia dengan cairan yang mengalir melalui sistem.
Memilih dimensi flensa slip-on yang tepat sangat krusial untuk memastikan kinerja dan keamanan jangka panjang sistem perpipaan apa pun.
Berdasarkan panduan ini, beberapa langkah praktis yang perlu Anda pertimbangkan meliputi hal berikut:
Perhatian cermat terhadap detail ini membantu mencegah kegagalan yang merugikan dan memastikan kecocokan yang aman.
Jika Anda mencari flensa berkualitas tinggi yang memenuhi semua kebutuhan industri Anda, Flange Lengkeng adalah produsen tepercaya. Mereka telah berkecimpung di industri ini selama bertahun-tahun dan menawarkan berbagai flensa yang sesuai dengan ANSI. Dengan komitmen terhadap presisi dan daya tahan, Longan Flange menyediakan solusi andal yang tahan lama.
Referensi:
Bagan Baut Flensa – ASME B16.5 (1)
UKM B16.5 Flensa Pipa dan Sambungan Berflensa (2)